BARRU, DELIK.ID – Sebuah kisah menyentuh hati datang dari Desa Lojie, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru.
Seorang nenek bernama Itima, yang mengalami lumpuh dan tinggal di sebuah gubuk sederhana, harus menghadapi kenyataan pahit ketika rumahnya dibongkar oleh sekelompok warga yang mengaku sebagai pemilik lahan.
Penggusuran ini diduga terjadi karena perbedaan pilihan dalam mendukung calon bupati.
Itima, meski menghadapi nasib sulit, tetap tegar dan penuh ketulusan. Dia diketahui mendukung pasangan calon bupati nomor urut 3, Andi Ina dan Abustan.
Meskipun rumah satu-satunya kini telah dibongkar, nenek ini memilih menerima kenyataan dengan hati yang lapang.
“Karena saya mendukung Andi Ina-Abustan, rumah saya dibongkar dan digusur,” kata Itima dengan suara pelan.
Dalam kondisi rentan dan tak berdaya, Itima tetap memilih ikhlas menerima tindakan tersebut.
Nenek ini tak menunjukkan dendam atau rasa marah, meski rumah yang selama ini menaunginya telah hilang. Dengan hati besar, Itima malah mendoakan kebaikan untuk mereka yang terlibat dalam penggusuran itu.
“Ya mau di apa lagi, saya relakan dan ikhlas,” ucap Itima, menunjukkan kebesaran hatinya.
Lebih dari itu, doa tulusnya juga dipanjatkan untuk pasangan Andi Ina-Abustan, calon pemimpin yang ia harapkan dapat membawa perubahan positif bagi Kabupaten Barru.
Meski dalam keterbatasan, semangat dan harapan Itima bagi pasangan yang ia dukung tetap teguh.
“Kami doakan semoga Andi Ina dan Abustan terpilih jadi Bupati,” ungkapnya penuh harapan.
Kisah nenek Itima menjadi potret ketulusan yang menyentuh hati, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya sikap saling menghargai dalam perbedaan pilihan politik. (d11/dlk**)