PAREPARE, DELIK.ID – Cara unik dan kreatif dilakukan RSUD Andi Makkasau Kota Parepare dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
Memanfaatkan waktu tunggu masyarakat yang datang berobat di ruang tunggu poliklinik rawat jalan, dokter di RSUD Andi Makkasau memberikan edukasi bertajuk bincang sehat, kali ini membahas varises.
Dokter Spesialis Bedah Vaskular RSUD Andi Makkasau dr. Dewi Yusuf, Sp.B.BVE (K) yang mengulas tentang varises tersebut.
“Apa Itu Varises? Varises adalah pembengkakan dan pelebaran pembuluh darah vena akibat penumpukan darah.Kondisi ini lebih sering menyerang pembuluh darah di kaki karena adanya tekanan saat berjalan atau berlari. Kondisi ini biasanya terjadi pada vena superfisial yang dekat dengan permukaan kulit,” ulas dr Dewi. (9/4/2024).
Dia mengemukakan, bagian yang mengalami varises seringkali tampak seperti urat-urat yang berwarna biru atau ungu yang terlihat menjorok di bawah kulit.
Penyebab Varises adalah pembuluh vena berfungsi mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Di dalamnya, ada katup yang berfungsi sebagai pintu satu arah agar darah yang sudah melewatinya tidak dapat kembali lagi. Lemah atau rusaknya katup tersebut menyebabkan terjadinya arus balik darah. Alhasil, darah menumpuk dan menyebabkan pembuluh darah melebar (varises).
“Nah, berbagai hal yang bisa memicunya, antara lain faktor genetik menjadi salah satu penyebab utama kondisi ini. Kemudian mengalami tekanan darah tinggi dalam pembuluh darah vena juga bisa membuatnya melebar dan mengembang. Alhasil, varises tak dapat terhindarkan. Pengidap obesitas bisa semakin menekan pembuluh darah vena di kaki dan panggul. Selama kehamilan juga, volume darah dalam tubuh meningkat sehingga vema pun mengalami tekanan. Gaya hidup tidak sehat, dan beberapa kondisi medis, seperti deep vein thrombosis, bisa merusak dinding vena dan meningkatkan risiko varises,” ungkap Dewi.
Dewi juga mengulas, ada dua jenis pemeriksaan sederhana yang akan dilakukan dokter, yakni pemeriksaan fisik dan riwayat medis. Pemeriksaan fisik dilakukan pada area tubuh yang sakit, bengkak, atau luka.
Dokter meminta pasien menggerakkan kaki ke dalam beberapa posisi berbeda untuk mengamati aliran darah.
Pemeriksaan penunjang lainnya juga bisa dilakukan jika pemeriksaan fisik kurang akurat atau adanya potensi komplikasi.
USG Duplex Doppler adalah pemeriksaan yang sering direkomendasikan.
Prosedurnya dilakukan dengan memindai aliran darah di dalam pembuluh vena. Tes angiogram juga bisa dilakukan meski lebih jarang.
Metode pemeriksaannya mencakup menyuntikkan zat khusus ke dalam pembuluh vena agar ikut mengalir bersama darah.
Setelah itu, dokter akan memperhatikan tingkat kelancaran aliran zat tersebut.
Jika tidak lancar, maka ini bisa menjadi pertanda bahwa ada penggumpalan darah di dalam pembuluh vena.
Stripping vena merupakan tindakan bedah untuk mengangkat vena yang terkena melalui sayatan kecil di kulit.
Biasanya, dokter merekomendasikan perawatan ini apabila perawatan lain tidak efektif dan varises sudah cukup parah.
Namun Dewi mengingatkan, varises bisa dicegah dengan tips antara lain, lakukan olahraga secara teratur untuk meningkatkan kekuatan otot kaki dan melancarkan peredaran darah.
Usahakan untuk menghindari penggunaan pakaian sempit atau ketat pada bagian pinggang, paha, dan kaki.
“Kurangi konsumsi garam untuk menghindari pembengkakan. Batasi makanan pedas yang bisa merangsang pelebaran pembuluh darah. Dan berhenti merokok karena dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah,” ingat Dewi. (dlk/d11#)