PAREPARE, delik.id — Berawal dari melihat, sejumlah Narapidana setiap sore hanya termenung, Pelaksan tugas kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare, Rahnianto, membentuk sebuah band dalam lapas, yang personil nya terdiri dari napi Narkoba. Band Akustik itu di namakan La Pare Akustik.
” Berawal dari melihat napi narkoba termenung jika sore hari, dimana napi lainya berolahraga. Jadi saya berinisiatif membelikan mereka alat musik akustik. Mulai dari alat musik sampai sound sistem semuanya bekas.” Kata Kalapas kelas II A Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Rahnianto, Sabtu malam (22/10/2022).

Sejak dibentuk dua bulan lalu, para napi narkoba yang mayotitas anak muda, langsung bergairah. Mereka dalam dua bulan itu melatih diri mereka memainkan lagu Indonesia hingga mancanegara dengan berbagai aliran musik.
” Dua bulan ini mereka bersungguh latihan, mereka sangat bersemangat saat punya alat musik walau bekas. ” Terang Rahnianto.
Personil la Pare Akustik dengan 8 orang personel terdiri dari Murdiono, Jumriadi, dan Puput pada vokalis, Arman pada melodi, Sahrul pada rittem (gitar 2), Gideon pada bass, Efer pada drum, Asbar pada Soundman.
“Selain memberikan pembinaan pada napi narkoba, kita juga nantinya akan bekerjasama pada pemerintah daerah agar bisa memakai band La Pare Akustik jika ada acara. Kami juga nantinya akan menerima jika ada undangan manggung di acara hajatan masyarakat di Parepare.” Aku Rahnianto
Untuk mempernalkan La Pare Akustik, pihak Lapas mengundang sejumalah jurnalis di Kota Parepare untuk menyaksikan performa band warga binaan Lapas Parepare itu. Sejumlah jurnalis pun melihat aksi panggung La Pare Akustik merasa berada di kafe.
” Jujur saat saya masuk acara sudah di mulai, melihat anak-anak La Pare Akustik memainkan lagu, saya serasa berada di suatu kafe, bukan di Lapas. ” Kata salah satu jurnalis Tv swasta Nasional, Hasrul Nawir.
Hal yang sama diungkap salah seorang Jurnalis senior Kota Parepare, Effendi Rungga, kreativitas bermusik warga binaan, utamanya meraka yang tergabung dalam La Pade Akustik lumayan piawai memainkan alat musik.
” Puluhan tahun saya sudah jadi jurnalis, baru kali ini meliput warga binaan yang dilatih bermusik. Biasanya warga binaan di Sulawesi Selatan, hanya dilatih keterampilan kerajinan tangan atau pertukangan.” Terang Effendy
Effendy berharap agar pihak lapas mempertahankan keterampilan melatih bermain musik para napi. Nanti jika keluar ke masyarakat keterampilan mereka bisa bermanfaat bermusik tanpa narkoba. (D11).











