POLMAN, DELIK.ID — Laksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi, Universitas Negeri Makassar (UNM) Sulawesi Selatan latih masyarakat di Desa Kuajang Kecamatan Binuang Kabupaten Polman, mengolah biji durian menjadi tepung bahan olahan aneka kue. Ahad 29 Mei.
Program pengabdian masyarakat secara terpadu ini UNM bekerjasama dengan Pondok Pesantren Alwasilah ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU). Mewakili Rektor UNM Profesor Husain Syam, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Prof. H. Bahkrani A. Rauf menyampaikan, Rektor UNM berpesan agar Pandemi covid bukan menjadi penghalang program pengapdian tapi lakukan dengan penuh kreatifitas agar menghasilkan hal yang positif bagi masyarakat.
“Dosen memang harus mengabdi, sesuai dengan Tridarma Perguruan Tinggi Dosen melakukan tugas pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” terang Prof. H. Bahkrani A. Rauf.
Lanjutnya, diharapkan para dosen dapat memberikan solusi atas permasalahan yang dialami oleh guru-guru yang bertujuan meningkatkan pemahaman guru dalam penggunaan metode belajar kekinian seperti penggunaan internet sebagai media belajar.
Khusus di Pondok Pesantren Al Wasilah Lemo ini dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang kelima setelah sebelumnya angkatan lainnya di Kabupaten Majene.
Ia juga menyampaikan kegiatan pengabdian dinamsyarakat yang dilaksanakan di Kuajang yakni memberikan pelatihan kepada masyarakat mengolah biji durian menjadi tepung untuk olahan kue.
Aninuddin mengatakan, Polman dikenal dnegan daerah yang kaya akan buah durian namun selama ini biji durian hanya dibuang atau jadi sampah, “kita hadir untuk memberikan sosialisasi bahwa biji durian bisa menjadi pengganti pangan yang baik dimana biasa dalam membuat kue menggunakan tepung terigu kini kita olah biji durian jadi tepung kue,” jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini diharapkan memberikan pengetahuan yang baru kepada masyarakat bahwa ternyata biji durian dapat bernilai ekonomis jika diolah.
Dr. Nurlaela Latif berkol tepung ini dibuat konsumsi setiap hari, kita bekolaborasi PKK tata boga menghasilkan berbagai varian kue mulai dari kue kering natsar, dan brownis hingga jenis kue lainnya.
Salah satu masyarakat Desa Kuajang, Ibu Nursyam mengatakan, pelatihan yang diberikan oleh UNM ini sangat bermanfaat karena selama ini biji durian hanya dibuang saja, “kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini karena biji durian yang selama ini hanya jadi sampah ternyata bisa jadi tepung untuk dibut kue.” tandasnya.
Ketua Yayasan Ponpes Al Wasilah Lemo Suardi mengatakan, program kemitraan yang dilaksanakan oleh UNM ini memberikan manfaat yang sangat besar, “kami berharap guru dan siswa bisa memanfaatkan kegiatan dengan tujuh program yang diselenggarakan hari ini salah satunya pabrik pengolah biji durian menjadi tepung bisa diikuti dengan tuntas agar bisa di manfaatkan,” jelasnya.
Ia juga berharap UNM tetap memberikan support ke Al Wasilah Lemo dengan dilaksanakan nya MoU untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Pesantren. (bdt)











