PAREPARE, DELIK.ID – Puluhan komunitas pecinta alam yang tergabung dalam pemuda alam merdeka, menggelar upacara bendera 17 agustus, di daerah pegunungan, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
“ Pejuang terdahulu kita merebut kemerdekaan dengan pengorbanan nyawa. Jadi untuk mengenang itu kita menggelar upacara bendera di atas ketinggian pegununangan Kota Parepare, dengan ketinggian 1.000 Mdpl. “ Kata Kardi Pembina komunitas pecinta alam Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa (17/08/2021).
Perjalanan menuju puncak Kota Parepare, Sulawesi Selatan itu harus melawati jalan berbatu dan perkebunan warga dengan berjalan kaki sejauh 2 Kilometer. Hal itu dianggap perjuangan para anggota komunintas pecinta alam Kota Parepare, untuk menghargai para pahlawan yang gugur merebut kemerdekaan Republik Indoensia.
“ Cukup jauh kita berjalan, itu sebagai bentuk penghargaan pada para pahlawan, juga mengajar adik-adik pecinta alam ini merasakan lelahnya pejuang kita dalam merebut kemerdekaan. “ Jelas Kardi.
Selain menggelar Upacara bendera, berbagai komunita pecinta alam Kota Parepare itu, juga membentangkan bendera raksasa, berukuran 20 Meter diatas ketinggian, yang berhadapan langsung dengan keramaian Kota Parepare, Sulawesi Selatan diatas ketinggian.
“ Jika kita di Pasar Sumpang, Kelurahan Sumpang Minangae, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, warga disana akan melihat bentangan bendera sepanjang 20 meter itu. “ ungkap Rismawati Azis, salah seorang anggota komunitas pecinta alam Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Tentu saja kata Rismawati, pengibaran bendera dan upacara bendera itu digelar dengan protokol kesehatn Covid-19. Pengibaran bendera merah putih itu, diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan dibagikan kepada para komunitas pecinta alam yang mengikuti acara itu.
“ Tentu saja yang ikut upacara ini, harus taat protokol kesehatan Covid-19, dengan mengenakan masker dan menjaga jarak saat upacara. Semoga hikma dari perayaan upacara ini, adik-adik pecinta alam bisa kembali bersemangat melakukan kegiatan alam di tengah masa pandemic ini.” Harap Rismawati. (D11)
