Aroma Tak Sedap di Sekitar Masjid Mengganggu Acara Maulid

POLEWALI, DELIK.ID – Pengurus masjid Nurul Hidayah Kelurahan Wattang Kecamatan Polewali menggelar acara maulid Nabi Muhammad, acara itu dirangkai khatam alquran dengan menghadirkan belasan saiyyang pattudu atau kuda menari yang mengikuti irama tabuhan rebana. Selasa 17 Desember.

Dibalik acara maulid tersebut menyeruak bau busuk dari lokasi usaha pengolaaan ikan ekspor di Tempat Pelelangan Ikan ( TPI) Polewali, puluhan ton ikan terbang yang diolah di sana menimbulkan bau busuk lantaran mesin pendingin pada gudang penampungan ikan mengalami kerusakan, Kendati 30 ton bangkai ikan terbang itu telah dikubur tapi tetap saja mengeluarkan bau tak sedap yang menganggu aktivitas warga, termasuk sejumlah pejabat yang menjadi tamu undangan pada acara maulid nabi tersebut.

Ketua Panitia, Ustad Jamaluddin saat dikonfirmasi mengaku sempat mencium aroma bau busuk pada saat kegiatan berlangsung, ” Tadi waktu acara memang ada tercium tapi tidak terlalu menganggu, ” Ujarnya, saat dikonfirmasi via telepon selulernya,

Menurut dia, bau busuk tersebut perlu segera diantisipasi oleh dinas terkait, ” Sampai di rumah baunya perlu dicarikan solusi ini karena memang sangat mengganggu kalau, kira kira binatang atau apa itu ? , ” Jelas Ustad Jamaluddin.

Tumpukan Bangkai Ikan di Sekitar Masjid

Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Kemenag Polman, Muliadi Rasyid menuturkan pemerintah setempat harus bertanggung jawab mencari solusi penanganan persoalan bangkai ikan yang menimbulkan bau busuk , ” Cukup terasa baunya, ini saja jauh dari lokasi bagaimana kalau dekat, Pengelola harus tanggung jawab, ” Imbuhnya saat ditemui di acara maulid masjid Nurul Hidayah. Selasa 17 Desember.

Ditempat yang sama, Kepala Kantor Urusan Agama ( KUA) Polewali, Haris Nawawi yang hadir sebagai tamu undangan menjelaskan bau busuk tersebut perlu segera menjadi fokus perhatian pemerintah, Sebab sambung dia, persoalan penyebaran bau busuk dapat mengurangi kekhusyuan dalam beribadah salat berjamaah apalagi sumber bau dekat dari masjid, ” Perlu ada solusi, saya kira bisa kita bicarakan kepada pemerintah setempat , ” Tuturnya.

Terpisah, Sekertaris Lurah Wattang, Muh Rizal berjanji akan mendatangi tempat usaha pengelolaan ikan terbang itu untuk menegur pengelolanya, ” Kita akan datangi pengelolanya mencari solusi soal bau busuk yang timbul, ” Terangnya. saat ditemui di acara maulid.

Sementara itu, pengelola usaha ikan terbang CV Saitomo Sulawesi, Muh Tahri mengatakan pihaknya tidak ada lagi persoalan terkait bau busuk yang timbul karena perusahaannya hanya pihak ketiga, ” Saya kira tidak ada lagi persoalan apapun karena kami adalah pihak ketiga, ” Kilahnya.

Sedangkan, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Polman, Muh Akbar saat dikonfirmasi mengungkapkan bau bangkai ikan yang masih menyengat akan diberikan kaporit untuk menghilangkan bau busuknya, ” Kemarin kita dikasih waktu tiga hari hilangkan bau busuknya, ” Tandasnya.

Sekertaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( DLHK) Polman,
Hikmah menanggapi masalah bau busuk bangkai ikan tersebut mengaku sudah mengintruksikan kepada bidang pencemaran DLHK untuk mengecek langsung ke lokasi tempat dimana keberadaan perusahaan ikan ekspor ini beroperasi, ” Apakah perusahaan itu pernah mangajukan ijin pengurusan dokumen lingkungan saya mau cek dulu, ” Pungkasnya.

Ia juga memperkirakan perusahaan ikan ekspor itu belum mengantongi Ijin Analisa Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL), Karena setahunya saat dirinya menjabat Kabid Amdal kemudian dilantik jadi Sekertaris DLHK bulan lalu ia belum pernah menandatangani ijin perusahaan ikan, ” Mungkin belum ada ijinnya pak, karena biasanya kalau ada masuk langsung saya tahu saat saya jadi Kabid Amdal DLHK, ” tutur Hikmah.


Kirim dari Fast Notepad

Related posts