Puluhan Murid Kelas 4a dan 4b SDN 3 Lemba Stydy Lapangan di Museum La Temmamala

SOPPENG, DELIK.ID – Murid kelas 4A dan 4B SDN 3 Lemba melaksanakan studi lapangan ke Museum La Temmamala Mes Tinggi Villa Yuliana Jl pengayoman, kelurahan Botto, kecamatan Lalabata Selasa (9/1/2024).

Kunjungan studi lapangan itu dalam rangka mengawali materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) pada semester 2 tahun pelajaran 2023-2024

Kepsek Falmunadi menjelaskan Dalam materi pembelajaran IPAS kelas 4 SD pembahasannya masalah pengenalan sejarah lokal, olehnya itu sangat tepat sekali dalam kunjungan studi lapangan ini karena berada di radius dekat SDN 3 Lemba terdapat museum yang bisa dijadikan sebagai sumber informasi dan bahan materi tentang sejarah Soppeng.

Peserta didik beserta guru pendamping berangkat menunju museum hanya jalan kaki karena letaknya hanya kurang lebih 300an meter dari sekolah, perjalanan menuju museum tersebut sangat menyenangkan,”Jelasnya

Peserta didik saat mengelilingi isi museum sungguh terasa. Mereka banyak menyampaikan pertanyaan kepada pemandu. Rasa penasaran mereka terhadap isi museum sangat terlihat,”Sambungnya

Di museum ini, Lanjut Falmunadi peserta didik dapat mengenal banyak hal tentang sejarah Soppeng, koleksi-koleksi mengenai kronologi sejarah Soppeng

Banyak koleksi-koleksi peninggalan sejarah yang saat ini tersimpan rapi di villa Yuliana itu, mulai dari fosil gajah purba hingga uang Belanda kuno, arsip dokumentasi, peralatan pertanian, susunan/silsilah raja Soppeng,”urainya

Sementara itu, Andi Rahmayuddin,S.Pd guru kelas 4B SDN.3 memaparkan tindakan atau aksi yang dilakukan dalam pembelajaran menempuh metode pembelajaran ini karena disamping itu peserta didik bisa mengumpulkan data secara langsung dengan pengamatan, wawancara, mencatat, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Studi lapangan berarti siswa berada secara langsung di lapangan dalam melakukan pembelajaran,”kata Andi Rahma

Dikatakannya meski begitu yang menjadi sasaran objek pembelajaran adalah museum, karena museum merupakan objek studi lapangan berbasis sumber benda yang cukup efektif untuk merangsang motivasi belajar dan kreativitas peserta didik.

Di museum ini penyimpanan koleksi benda purbakala unik itu, peserta didik dapat mengamati berbagai jenis benda peninggalan sejarah lokal dan peninggalan kolonialisme bangsa Belanda dan lainnya,”tuturnya

Peserta didik yang melaksanakan studi Lapang ini, menurut Guru kelas Andi Rahma siswa dapat melakukan pengamatan secara langsung, baik berupa tempat, nama, bentuk, maupun narasi tentang objek sejarah.

Pada titik inilah sejarah tidak untuk dihafal, tetapi diamati diteliti dan ditulis kembali sebagai sebuah karya sejarah yang bernilai guna bagi pengembangan ilmu pengetahuan,”pinta Andi Rahma

Diakhir kunjungan studi, dia menyimpukan Model pembelajaran semacam ini dapat memperkaya produksi ingatan peserta didik terhadap peristiwa masa lalu.

Menghasilkan pengalaman baru Memperluas cara pandang mereka terkait objek dan fakta yang sedang dipelajari,”pungkasnya. (shg/dlk*)

Related posts