Solar Langka, Sejumlah Truk Mogok di Parepare

Solar Langka, Sejumlah Truk Mogok di Parepare
Solar Langka, Sejumlah Truk Mogok di Parepare

PAREPARE, delik.id – Antrian puluhan mobil truk di sejumlah SPBU Kota Parepare, Sulawesi Selatan hingga jelan raya. Kelangkaan bahan bakar Minyak jenis Solar dirasakan supir truk sejak sebulan terakhir. Karena kehabisan bahan bakar, sejumlah truk mogok di jalan.

“ Saya dari Makassar, ke Kota Parepare hendak menjemput muatan. Namun saat mencari BBM jenis solar di SBPU semunya kosong, saat saya jalan mencari solar, truk saya mogok karena kehabisan Solar. “ Ungkap Syamsuddin supir truk, Minggu (13/03/2022).

Kata Syamsuddin, ia dan supir bantunya terpaksa harus menyewa motor ojek kemudian mencari solar untuk mengisi bahan bakar mobilnya. Kondisi ini dirasakan supir truk sejak sebulan lalu.

“ Kelangkaan BBM jenis solar dirasakan sekira sebulan lalu, entah apa penyebabnya namun kami kesusahan mendapatkan Solar dari Makassar hingga ke Kota Parepare. Itupun kita haru menginap di SPBU selama dua hari baru bisa mendapatkan Solar.

Hal yang sama dirasakan Takdir, seorang supir truk. Ia dan suprit bantunya terpaksa harus menginap di SPBU Kilometer 2 Kota Parepare, Sulawesi Selatan untuk mendapatkan BBM Jenis Solar.

“ Saya supir dari Makassar hendak ke Pinrang mengambil beras. Dalam perjalanan BBM saya tinggal sedikit, terpaksa kami harus mencari SPBU. Dari Makassar sampai Kota Parepare, kami tak dapat Solar, hingga akhirnya harus menginap untuk mengantri Solar di SPBU. “ Kata Takdir.

Sementara itu, Supervisor Communication & Relation PT Pertamina Regional Sulawesi, Taufik Kurniawan, mengungkap di Sulawesi Selatan, mengaku memang adanya keterlambatan distribusi solar di beberama SPBU di Sulawesi Selatan namun tidak di sejuma SPBU.

“ Kelangkaan Solar di sebagian SPBU diakibatkan beberapa factor yang pertama karena adanya kolonggaran karena kita transisi keluar dari Pandemi, hingga geliat industry masyarakat mulai meninggat otomatis pemakaian BBM juga meningkat.” Kata Kurniawan.

Menurut Kurniawan, kouta BBM bersubsidi utamanya solar itu diperdiski cukup hingga akhir tahun 2022, sementara itu sejumlah SBPU di Sulawesi Selatan koutanya untuk BBM jenis Solar sudah over dan akhirnya pihak SPBU membatasi permintaan Solar. (D11)

 

Related posts