Kisah Bruno Aisek, Disekolahkan Tentara Asal Sidrap, Anak Pedalaman Papua Lulus Masuk TNI

SIDRAP DELIK.ID-Kisah anak asli Papua tepatnya di Kabupaten Bogen Divoel, Bruno Aisek yang sukses menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia.

Dibalik kesuksesannya menjadi anggota Anggota TNI, ada kisah panjang pria tangguh asal Papua tersebut.

Bruno Aisek
ket : Bruno Aisek kecil bersama orangtua asuhnya, Serda Makmur (kanan)

Bruno awalnya merupakan bocah Bogen Divoel yang secara kebetulan bertemu dengan tentara asal Kabupaten Sidrap, Serda Makmur (prajurit Yonif PR-433 Kostrad).

ket : Bruno Aisek bersama teman-teman sekolahnya

Diceritakan, Sersan Makmur awalnya pertemuannya dengan anak asuhnya tersebut, saat dirinya diperbantukan mengajar di salah satu sekolah di wilayah penugasannya di Papua.

“Saat mengajar, datanglah si Bruno Aisek ini mengintip-ngintip sambil memperhatikan orang belajar. Distulah saya suruh masuk belajar sambil tanya-tanya,”cerita Serda Makmur di channel Penerangan Kostrad berjudul Kisah Sang Bruno Aisek Anak Asuh Kostrad.

ket : Ketika seleksi masuk tentara di Korem 174 Merauke

Setelah melalui proses, Bruno Aisek pun ikut orang tua asuhnya (Serda Makmur) ke Makassar dan tinggal bersama keluarga Serda Makmur di Arawa, Kabupaten Sidrap.

Sebelum Bruno Aisek kecil datang di Sidrap, Serda Makmur mengaku sudah menyampaikan kepada keluarganya.

“Orangtua saya dengan senang menerima si Bruno ini, sampai dimasukkan dalam kartu keluarga. Sesampai disana, saya langsung bawa ke sekolah,”terang Serda Makmur.

“Kepala sekolah tidak terima karena belum punya rapor dan akte kelahiran dan diminta jika bisa menghadap ke Diknas (Dinas Pendidikan Sidrap),”ujarnya.

Akhirnya Bruno Aisek menempuh pendidikan di tingkat SD dan hingga lulus SMAN. Kemudian mendaftar sebagai prajurit TNI.

Selama masa sekolah, Bruno Aisek memiliki bakat di bidang olahraga dan hal itu pun diberikan ruang yang sebesar-besarnya oleh orangtua asuhnya.

Bruno pun tercatat sebagai salah satu pemain yang berlaga di Liga 3 di Klub PS Nene Mallomo.

Niat Bruno untuk menjadi tentara mengikuti jejak orangtua asuh yang mendidik dan membinanya sejak dibawa ke Sidrap dari Papua akhirnya terkabul.

Bruno Aisek lulus menjadi tentara setelah mendaftar di Korem 174 Merauke dengan pangkat Prajurit Dua (Prada).

Meski pun orang Papua, Bruno Aisek sendiri lama dan besar di Sidrap,  sehingga mahir berbahasa Bugis. Bahasa Bugis sendiri merupakan bahasa sehari-hari di Kabupaten Sidrap.(*)

 

 

Related posts