Pedagang Sirih Makassar Berkelahi Dengan Perantau Bugis

ANEKDOT, DELIK.ID — Dahulu kala ada seorang pedagang daun siri bernama Deng Kulle. Dalam bahasa Makassar Sirih disebut Leko.

Sambil menjajakan daganganya Deng Kulle, berteriak Leko…Leko..artinya Daun Sirih

Dalam perjalananya Deng Kulle bertemu pengusaha dari tanah bugis bernama Andi Baso. Karena kesasar, Andi Baso bertanya kepada Deng Kulle.

” Deng dimana rumah pak RT..?” Tanya Andi Baso kepada Deng Kulle.

Secara rinci Deng Kulle, menjelaskan arah rumah pak RT kepada Andi Baso.

” Lurus, kemudian belok kanan, dapat Pos Ronda kemudian belok kiri ada rumah warna Hijau, sebelah kanan itu rumah pak RT.” Kata Deng Kulle kepada Andi Baso.

Setelah berterima kasih, Andi Baso kemudian pamit kepada Deng Kulle. Andi Baso kemudian mengikuti petunjuk Deng Kulle.

Belum juga belok pada belokan pertama, Deng Kulle berteriak Leko sambil menjajakan daganganya.

Dalam hati Andi Baso heran, ia belum juga belok, Deng Kulle berteriak Leko. Leko dalam bahasa bugis artinya belok.

Ia kemudian belok, mengikuti teriakan Deng Kulle, karena jengkel Andi Baso terus belok mengikuti teriakan Deng Kulle. Mereka kemudian bertemu di persimpangan permukiman warga sambil berkelahi….haha. haha…(D11)

 

 

Related posts