POLEWALI, DELIK ID – Pandemi virus corona tak hanya berisiko terhadap orang-orang kaya, Tapi juga membuat masyarakat miskin menjadi paling rentan terdampak virus corona.
Di Kabupaten Polewali Mandar virus corona telah melemahkan sebagian ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah, Salah satunya ialah Bukhori ( 72 tahun) kakek penjual sapu lidi tersebut saban hari pontang panting mencari nafkah, sejak keluarnya berbagai imbauan pemerintah untuk di rumah saja, sekolah diliburkan dan hari pasar ditiadakan otomatis sapu lidi dagangannya sukar laku terjual,
Usianya yang senja tak menyurutkan semangat Bukhori mencari rezeki yang halal, semasa masih muda ia bekerja sebagai petani penggarap sawah milik orang lain, Namun karena fisiknya sudah lemah dan pendengarannya tak berfungsi normal akibat termakan usia, ia pun memutuskan menjual sapu lidi demi bertahan hidup membiayai keluarganya.
Bukhori mengumpulkan daun kelapa dari kebun tetangga lalu diolah menjadi sapu lidi. kemudian sapu lidi yang sudah jadi ia bawa berjalan kaki ke pasar untuk dijual, satu ikat sapu lidi Bukhori dijual seharga Rp. 5000 dan kadang banting harga Rp. 10.000 tiga ikat, ” , Dibawa ke pasar 10 ikat satupun tak ada yang laku, ” ujar Bukhori. saat ditemui di Rumahnya, Jumat, 10 April.
Rezeki jualan yang tak pernah menentu juga membuat pola makannya ikut tak menentu, Ditengah himpitan ekonomi yang menderanya ia terpaksa meminjam beras kepada tetangga samping rumahnya, ” Dia datang pinjam beras karena sapu lidinya tidak laku, Saya pun bilangi istri supaya kasih saja beras satu liter tidak usah dipinjam, ” kata Abdul Rahman Tetangga Bukhori,
Bukhori dan istrinya Jamaiya( 65 tahun) tinggal serumah dengan seorang cucunya di Jalan Masjid Jami Lingkungan Tanro Barat Kelurahan Polewali, enam orang anaknya empat laki- laki dan dua perempuan seluruhnya sudah berkeluarga, namun mereka berada di luar daerah merantau mencari nafkah.
Rumah Bukhori berlantai dua semi permanen, berukuran panjang 10 meter dengan lebar 7 meter, namun di lantai dua rumahnya sudah mengalami kerusakan, material kayu yang digunakan sudah banyak lapuk dimakan rayap, di depan rumah Bukhori terdapat semprotan cat bertuliskan kategori warga sangat miskin penerima manfaat bantuan pangan non tunai dari pemerintah pusat.
Tersiarnya kabar kondisi Bukhori yang sedang kesulitan menghadapi himpitan ekonomi, Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Syaiful Isnaini didampingi Kanit Resmob Bripka Rubil Ridwan, bersama sejumlah jurnalis menyambangi rumah Bukhori dan tetangganya Hamira ( 40 tahun) yang juga kaum dhuafa, bantuan paket sembako dan sejumlah uang tunai diserahkan secara simbolis kepada mereka berdua demi meringankan bebannya. (Aga)