JENEPONTO, DELIK.ID — Rencana pengambil alihan pasar rakyat Desa Bululoe oleh Dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten Jeneponto bersama kepala pasar Karisa ditolak oleh Pemuda Bululoe.
Karena itu Pemuda Bululoe telah melakukan demo penolakan. Aksi solidaritas Pemuda Bululoe Berkoalisi Dengan Pergerakan aktivis mahasiswa (PAM SULSEL), pun dilakukan
” Mengenai pasar rakyat tradisional Desa Bululoe yang Merupakan aset desa Bululoe Kini ingin Diambil. Oleh Disperindag Jeneponto. Aksi demonstrasi mengecam keras atas adanya Pungli/ jual beli kios & lapak yang dilakukan oleh pihak Dinas Perindag bersama antek-antek nya karena kami anggap itu tidak sesuai database sebelumnya “Kata .Wahid Mewakili Pemuda Desa Bululoe Menyatakan sikap.
Wahid dan Pemuda Bululoe akan terus mengawal kasus pasar rakyat tradisional Desa Bululoe bersama aktivis dengan mengadakan aksi demonstrasi Dengan massa yang lebih banyak jika tuntutan tidak segera diindahkan.
” Kasus pasar desa Bululoe sudah lama bergulir dan banyak timpang tindih hingga sampai saat ini kepala dinas perindag belum menanggapi bahkan tidak menggubris dan Acuh terhadap pasar rakyat tradisional Bululoe.” Teriah Wahid dalam Aksinua
Beberapa Minggu yang lalu Pemuda Bululoe turun ke lokasi melakukan investigasi dan mendapatkan informasi dari kalangan masyarakat Bahwa kepala dinas perindag Jeneponto diduga melakukan tindakan yang ridak sesuai dengan mekanisme.
” parahnya kami temukan ia melakukan tukar menukar/ barter 1 unit bangunan kios kepada salah satu orang yang tidak jauh dari lokasi pasar tersebut dengan menukar 1 unit bangunan kios dengan satu ekor burung lanto.” ujar jatong Jalarambang orator lainya. (D11)