POLEWALI, DELIK.ID – Lokasi pembangunan bandar udara di Kabupaten Polewali Mandar masih simpang siur, lokasi bandara yang sebelumnya direncanakan di Desa Paku Kecamatan Binuang belum menemui kepastian.
Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar, saat dikonfirmasi menjelaskan lokasi pembangunan bandara Polman sementara dalam proses pengurusan, Kata dia, tim yang datang dari pusat atas perintah Menteri Perhubungan memaparkan bahwa lokasi bandara perlu disiapkan alternatif lain untuk menjaga kemungkinan jika lokasi pertama tidak memenuhi syarat, ” Kita sudah siapkan lokasi bandara di tempat lain yaitu di Dusun Bulu Bawang Kecamatan Matakali yang telah disurvey lebih panjang sampai 4000 meter, setelah tahun baru saya akan kirim kembali gambar foto udara di lokasi Bulu Bawang, ” Ujarnya, saat ditemui, Senin 23 Desember lalu.
Lebih lanjut, adik kandung Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar ini mengungkapkan bandara Polman kedepan akan disiapkan menjadi bandara internasional untuk melayani pemberangkatan calon jamaah haji supaya tidak lagi jauh jauh lagi ke Makassar, ” Anggaran pembebasan lahan sudah ada kita siapkan sekarang kurang lebih Rp 8 miliar, ” terang Andi Ibrahim.
Kendati demikian, untuk mendapatkan anggaran pembangunan bandara Pemkab Polman berinisiatif melakukan sharing dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pengusaha, ” Ada tiga pilihan anggaran pembangunan bandara dibangun pakai APBD, APBN atau dari pengusaha, ” kata Andi Ibrahim
Menurutnya, anggaran pembebasan lahan bandara dibutuhkan Rp. 60 Miliar, Sebab itu. sambung Ibrahim, Pemkab Polman akan membuat nota pinjaman atau kuitansi pinjaman kepada masyarakat, ” Kita sekarang belum ada uang untuk itu Rp 60 Miliar , apalagi bersamaan dengan perluasan jalan jadi kita ini agak kewalahan, ” Jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Polman, Aksan Amrullah menyampaikan tim otoritas bandara telah melakukan survei awal pada empat titik lokasi di Polman yakni Tinambung, Sumarrang, Matakali dan Paku untuk melihat plus minus lokasi, ” Ijin Amdalnya saja masih tahap evaluasi di provinsi, kita menunggu kajiannya dari sana yang penentuan lokasi itu dirjen perhubungan udara dan direktur kebandar udaraan, semoga segera ada kabar, kemungkinan bisa saja tidak di Paku, ” Tuturnya. (Aga)