JAKARTA, DELIK.ID – Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono melontarkan tantangan kepada Pimpinan KPK membongkas habis kasus PT Asuransi Jiwasraya.
Arief menyebut, kasus dugaan pembobolan dana masyarakat yang disebut mendapai Rp13,7 triliun itu lebih bombastis dibanding skandal Bank Century.
Anak buah Prabowo Subianto ini curiga, ada benang merah antara gagalnya pembayaran polis JS Saving Plan milik pemegang polis yang jatuh tempo mulai Oktober-Desember 2019 dengan dana kampanye Pilpres 2019 lalu.
Kita coba apakah pimpinan baru KPK dan Dewas KPK berani nantinya mengungkap kasus Jiwasraya yang jauh lebih bombastis, dana yang dijebol melebihi skandal Bank Century yang hanya Rp8 triliun,” ucap Arief di Jakarta, Selasa (24/12).
Agar benderang, Arief juga meminta DPR segera menggulirkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) seperti ketika skandal Bank Century terungkap ke publik.
Mantan anak buah Megawati ini menilai, ada banyak hal yang mesti didalami dan diungkap lewat pansus itu nantinya.
Arief juga mengaku tak sepenuhya setuju dengan ide Menteri BUMN Erick Thohir dalam menyelesaikan masalah Jiwasraya, yakni pembentukan holding asuransi.
“Itu hanya kamuflase karena BUMN asuransi lainnya juga lagi banyak bermasalah saat ini,” tandasnya.
Sementara, Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitandaon menyindir Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Jansen menilai, partai besutan Grace Natalie itu nyaris tak bersuara saat kasus ini terungkap ke publik.
“Mana ini suara teman-teman @psi_id yang katanya fokusnya kawal uang rakyat di kasus @Jiwasraya ini,” kata Jansen di akun Twitter pribadinya, Selasa (24/12).
Jansen juga menantang PSI berani bersuara bersama-sama membongkar skandal yang merugikan jutaan nasabah itu.
“Agar terbongkar ayo teman-teman (PSI) kita suarakan,” ajaknya.
Jansen berharap, jutaan nasabah yang menjadi korban akibat oknum yang tidak bertanggung jawab dapat segera terungkap.
Hal itu diyakinya bukan merupakan kelalaian kinerja.
“Dugaan saya ini bukan lagi sekedar kelalaian semata, tapi sudah “perampokan” yang sistematis,” pungkasnya. (k13/ps)