PAREPARE, DELIK.ID – Inovasi Kantong Kreatif yang merupakan terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan Bacukiki dalam upaya mengembangkan dan mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif khususnya diwilayah Kecamatan Bacukiki, memasuki tahapan akhir untuk penilaian Governor Award For Innovation (GAFI) tingkat Propinsi Sulawesi Selatan.
Tim Validasi Lapangan melakukan kunjungan langsung ke Kecamatan Bacukiki untuk melihat implementasi dari inovasi Kantong Kreatif. Tim beserta rombongan diterima langsung Camat Bacukiki yang didampingi pejabat struktural dan fungsional kecamatan, di Ruang Kerja Camat, Kamis (03/10/2019).
Sebelumnya, Inovasi Kantong Kreatif lolos dalam penilaian portofolio dan telah dilakukan presentasi dan wawacara dihadapan tim panelis Governor Award for Innovation beberapa waktu lalu di Hotel Grand Asia Makassar.
Camat Bacukiki, Saharuddin saat menerima kunjungan tim validasi mengungkapkan bahwa pelaksanaan Kantong Kreatif adalah komitmen dari Pemerintah Kecamatan dalam mewujudkan salah satu program prioritas pembangunan kota Parepare yang tertuang dalam RPJMD periode 2018 – 2023.
“Tentunya kami mengambil peran dalam memajukan perekonomian dan usaha produktif masyarakat khususnya di Bacukiki. Salah satunya melalui Kantong Kreatif ini, disediakan ruang dan wadah yang memungkinkan orang kreatif dapat mandiri serta mampu menjadikan kreatifitas sebagai sumber ekonominya,” jelasnya.
Sementara itu, Kasi Ekonomi dan Kesra yang mendampingi Camat Bacukiki, Ita Purnamasari menjelaskan ke tim validasi bahwa konsep Kantong Kreatif Bacukiki merupakan layanan terintegrasi yang disediakan oleh Pemerintah Kecamatan untuk mendorong dan memberdayakan pelaku industri mikro, kecil dan menengah serta pelaku kreatif yang ada diwilayahnya.
“Jadi selain disediakan ruang dan wadah yang memungkinkan orang kreatif dapat mandiri serta mampu menjadikan kreatifitas sebagai sumber ekonominya, Pemerintah Kecamatan juga terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan SKPD teknis serta perusahaan BUMN/BUMD agar para pelaku usaha mendapatkan perhatian dan pembinaan,” terang Ita.
Pada kesempatan inipun, ditampilkan beberapa hasil produk masyarakat Bacukiki yang telah tergabung dalam Kantong Kreatif. Bahkan Tim Validasi Lapangan juga diajak untuk mengunjungi langsung salah satu pelaku Ekonomi Kreatif yaitu pembuat gitar untuk dilakukan wawancara langsung.
Terpisah, salah satu anggota Tim Validasi Lapangan, Dr. Citra memberikan masukan agar kedepannya aplikasi kantong kreatif tidak hanya memuat hasil produk, alamat dan kontak person pelaku usaha, tetapi juga termuat profil dan informasi terkait usaha tersebut.
“Sebaiknya juga disediakan profil dan informasi usaha yang isinya misal apakah usaha tersebut kategori individu atau kelompok. Ataukah juga informasi terkait jumlah tenaga kerjanya dan sebagainya. Hal ini penting, untuk memberikan informasi awal terhadap orang atau perusahaan yang akan menyalurkan modal atau CSR,” tandasnya.
(syari)