PAREPARE, delik.id – Video perkelahian dua pelajar berinisial IM dan WI di Kota Parepare, sulawesi selatan viral, Video yang awalnya diunggah dengan komentar dua perempuan berkelahi karena asmara beredar di media sosial.
Dalam Video berdurasi 1 menit itu diunggah oleh sejumlah akun mendia social di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, dengan berbagai komentar miring oleh Netizen. Video perkelahian pelajar terjadi dua hari lalu, menjelang buka puasa diketahui direkan di depan Stadion Gelora Mandiri, Kelurahan Lompoe, Kemamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
“ Perkelahian itu berawal saya video saya yang lainya berjoget tiktiok bersama teman teman kelas disebar di group whatapp oleh WI teman sekolah saya sendiri. Kemudian saya mengajak WI bertemu untuk klarifikasi soal video berjoget tik tok, “ Kata IM yang berseragam sekolah dalam Video perkelahian, saat diintrogasi di ruang Unit PPA Polres Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat (17/05/2019).
Saat bertemu itulah di depan Stadion Gelora Mandiri Kota Parepare, Sulawesi Selatan IM dan WI kemudian cekcok dan terjadi perkelahian yang direkan temannya sendiri yang menemani mereka klarifikasi video sebelumnya.
“ Perkelahaian itu terjadi karena kami tak menemuhi kesepakatan, kami kemudian berkelahai dan direkam oleh teman, dan diunggah ke media social, “ Jelas WI lawan MI dalam video perkelahian.
Setelah sempat viras selama dua hari, kedua pelajar kemudian ditankap pihak Kepolisian Polres Parepare, untuk dimintai keterangan di ruangan Unit PPA Polres Parepare. KBO Satreskrim Polres Parepare. Iptu Yanto Haryanto mengamnkan keduanya dan meminta keterangan.
“ Kedua pelajar yang bertikai, kemudian kami amankan dan meminta keterangan. Sejumlah saksi saksi yang hadir dalam perkelahaian itu juga kita panggil. Masalah ini sementara kami mediasi, karena keduanya adalah anak dibawah umur. “ Kata Yanto Haryanto.
Kepada Pelajar khusunya di Kota Parepare dan Para Orang tua, berharap agar mengawasi anaknya diluar jam pelajaran sekolah. Penggunakan telepon seluler juga mesti dikurangi dan lebih intens diawasi oleh orang tua, agar tidak terjadi kekerasan atau perkelahian terhadap pelajar. (D11)