Siswa Sekolah Terpencil di Polman Terkendala Jaringan Belajar Online

POLEWALI, DELIK.ID – Kebijakan pengalihan pembelajaran secara online ditengah pandemi virus corona menjadi kendala puluhan sekolah di pelosok Kabupaten Polman yang tidak terjangkau jaringan internet.

Salah seorang siswi SMP Batu Desa Batu Kecamatan Tapango, Sinta mengatakan sejak berlakunya sistim belajar online ia tidak pernah lagi mendapatkan bimbingan belajar dari guru-gurunya lantaran di Desa Batu tidak ada akses jaringan internet, bahkan di desa tersebut tidak semua siaran televisi dapat terjangkau termasuk TVRI, ” daerah sini dari dulu tidak ada jaringan internet sehingga menghambat belajar online, ” Jelasnya, saat ditemui di rumahnya di Desa Batu, Minggu 26 April.

Ditempat yang sama, Ibu Sinta, Harmi ( 50 Tahun) berharap pihak sekolah memanfaatkan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS) supaya anaknya tetap mendapatkan pendidikan seperti layaknya. siswa di perkotaan , ” Tidak pernah sama sekali gurunya tanyakan bagaimana pelajaran muridnya sejak libur karena corona, Semoga semua siswa SMP Desa Batu bisa naik kelas, ” Imbuhnya.

Terpisah, Guru SMP Desa Batu, Siti Raodah membenarkan signal internet menjadi kendala proses belajar mengajar sejak kebijakan belajar online diberlakukan Maret lalu, ” Sebenarnya saya juga resah karena begini terus tak ada perkembangan makanya saya tanya kepala sekolah dia bilang kita juga sedang menunggu, ” Ujarnya, saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Wonomulyo. Minggu 26 April.

Selain itu, Raodah juga bingung mau berbuat apa selama masa pandemi Corona, ia berharap sekolah pelosok perlu penanganan khusus dibedakan dengan sekolah yang mudah mendapatkan akses internet, ” di SMP Batu jumlah siswa 120 lebih, kemudian guru PNS nya lima orang, staf tiga orang dan guru honornya enam orang. ” kata Wali Kelas di SMP Batu ini.

Sementara, salah satu Guru PNS di SMP Batu yang tak mau namanya disebutkan mengungkapkan guru yang mendapatkan tunjangan sertifikasi di sekolahnya berjumlah empat orang, ” Kapan pencairan dana BOS saya kurang tahu, bendahara yang tahu, ” terang istri Kepala Sekolah SMP Desa Batu ini saat dihubungi via telepon selulernya, Rabu 29 April.

Menanggapi pengakuan salah seorang siswanya yang tidak pernah mendapatkan pengajaran dari gurunya sejak berlakunya sistim belajar online, Ia beralasan aturan pemerintah yang melarang keluar rumah. membuat pertemuan serta tak adanya akses jaringan menjadi alasan hal itu terjadi, ” Bagaimana solusinya menghadapi masalah ini dilarang keluar dari rumah, dilarang buat pertemuan kemudian kami ada di lokasi yang tidak ada jaringan internetnya, minta tolong dikasih solusinya dulu, karena saya belum baca itu peraturan dikecualikan guru datangi siswanya, ” Tambahnya.

Kendati demikian, dia berkilah tetap melayani siswa di sekolah tapi hanya satu sampai tiga orang saja atau siswa datang ke rumah guru, ” Tetap kita awasi dan kasih perhatian, tapi terus terang saya tidak akan datangi anak-anak yang rumahnya berjarak 12 kilometer dari rumah saya, ” Kata guru bahasa indonesia ini.

Penjelasan guru di SMP Batu Tapango tersebut, justru ditanggapi lain Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( Disdikbud) Polman, melalui Kabid Pendidikan dan Pengajaran, Nurman menjelaskan kriteria kenaikan dan kelulusan siswa SD dan SMP kewenangannya diserahkan langsung ke sekolah masing masing, Namun bagi sekolah yang berada di pelosok dan tidak terjangkau akses internet maka gurunya diminta menyambangi rumah muridnya supaya proses belajar mengajar tetap berlangsung, ” Berdasarkan data kami sekitar 50 sekolah pelosok yang tidak dapat akses internet di Polman, ” Ungkapnya, saat ditemui di kantornya Senin, 27 April.

Nurman juga menyampaikan tunjangan sertifikasi guru tetap dicairkan di Polman meski menggunakan metode belajar online, Sebab kata dia, sistim belajar online bukan kemauan guru bersertifikasi, ” Sertifikasi guru tetap jalan, dan saat ini kita sementara mengurus proses pencairan dana BOS, ” Pungkasnya.

Sedangkan, Wakil Ketua DPRD Polman Amiruddin berharap ditengah situasi pandemik corona sekolah harus melakukan upaya agar siswa yang tidak memiliki hand phone android dan tidak ada jaringan internet di rumahnya tetap mendapatkan pendidikan dari gurunya, ” Banyak hal yang bisa dilakukan, mestinya dinas pendidikan sudah memikirkan solusi masalah ini, ” Tuturnya, saat ditemui di depan Kantor Bupati Polman, Selasa, 28 April.

Kondisi sekolah terpencil, Berbeda halnya dengan sekolah di Kota, siswa SMP 1 Polewali, Muhammad Abil mengaku mendapatkan bantuan kuota internet gratis dari sekolah dengan memanfaatkan aplikasi ruang guru.com yang berkapasitas 30 Giga selama home schooling, ” Kalau belajar online iya kita di absensi dan dikasih tugas sama guru, tapi sejak 14 April lalu kembali libur sampai sekarang, ” Ucapnya, saat ditemui di rumahnya, Minggu 26 April. (All Gazali Ahmad )

Related posts